THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

21 Juli 2010

buku pelajaran sulit didapat

"Kami minta seluruh SD dan SMP Negeri di Kota Bengkulu mulai sekarang menghentikan menjual buku pelajaran kepada siswa," kata anggota DPRD Kota Bengkulu Effendi Salim, di Bengkulu, Minggu (18/7/2010).

"Kami minta seluruh SD dan SMP Negeri di Medan menghentikan menjual buku pelajaran kepada siswa," kata anggota DPRD Kota Medan, T Bahrumsyah, Selasa (20/7).

Di daerah kayak gitu, gimana di Jakarta dan sekitarnya? sama saja dengan beberapa cara atau modus. tapi seberapa besarkah bonus yg didapat dari penerbit terhadap guru bidang studi atau juga koperasi sekolah? sehingga sekolah negeri yang sudah menerapkan RSBI pun memaksa secara tidak langsung untuk siswanya membeli melalui koperasi sekolah, bahkan dengan cara hari ini tugas dan tiap siswa harus sudah punya bukunya? kalau tidak disuruh keluar kelas.........wow.
Bahkan pernah terjadi, ada murid yang membeli buku paket di Senen, murid itu dimarahin gurunya dan disuruh belajar di senen....gileee, yang keliru siapa.........dibalik aja sekolah gak usah ngajar murid tapi jadi toko buku aja hehehehe....................
sekolah negeri maupun swasta sama saja di jakarta ini, ada yang dengan terang terangan menyiapkan paket dan LKS seharga kurang lebih 400ribu rupiah, kalau beli satu persatu tidak dilayani, malah disuruh fotocopy dari temannya, ini kan membuat minder si anak yang tidak mampu membeli akhirnya punya foto copy-an buku pelajaran.
Bagaimana kalau beli sendiri di toko buku?
selain sulit, ada kekhususan dalam mengambil paket tersebut dimana akhirnya kita sebagai orangtua terpaksa membeli dari sekolahnya.
Di sekolah negeri yang bonafide dan gurunya pun sudah PNS,maka berapa sebenarnya penghasilan mereka? dengan gaji pokok 3jutaan, ditambah kesra dari pemda/TKD 2,5juta dan juga tunjangan sertifikasi 2 jutaan setidaknya mereka sudah mendapat penghasilan sebulan kurang lebih 7,5 jutaan, masih kurang ya?
bagaimana dengan para siswa sebenarnya?
kalau orang tuanya mampu, gak masalah.........
kalau pas pasan.......memaksakan beli
gak mampu..........ini masalah?

hanya demi dapat bonus/diskon dari penerbit sebesar 200ribuan s/d 900ribuan mereka masih memaksakan siswanya membeli buku paket lewat sekolah.
kapankan para guru negeri yang gajinya sudah kelewat makmur daripada saya, atau juga guru swasta yang digaji dari spp muridnya menyadari kekeliruannya sebagai tempat mendidik siswa menjadi tempat penjualan buku paket sekolah.

0 komentar: