THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

06 November 2007

SUNGAI CITARUM KINI







Saya dilahirkan di Bandung selatan pada tahun 1967, tepatnya dekat sungai Citarum Dayeuhkolot. Masa kecil saya sering bermain, berenang di Sungai tersebut. sekitar tahun 70 an, Air sungai mengalir masih bersih. Sungainya masih terlihat lebar dan dalam. Bahkan banyak perahu lalu lalang, kebanyakan perahu tersebut memuat pasir. Pasir diambil dari dasar sungai. Bentuk perahunya lebar di tengah untuk memuat pasir, mereka menyelam untuk mengambil pasir dari dasar sungai dengan alat yang sangat sederhana yaitu bakul (tempat nasi) yang terbuat dari bambu.
Namun cerita diatas kini tinggal kenangan. Apa yang saya lihat kini sudah sangat menyedihkan bahkan mungkin lebih tepat dikatakan sangat menjijikan..........kenapa? Selain sungai menjadi lebih sempit lebih tepat disebut selokan dan dangkal, air yang mengalirpun warnanya hitam pekat sedangkan sampah menumpuk di kiri kanan sungai atau menyangkut di tiang jembatan.
Setelah banjir besar yang melanda bandung selatan sekitar tahun 1986, proyek normalisasi sungai citarum dengan mengeruk bahkan meluruskan jalur sungai yang berkelok.
Tapi setelah proyek selesai, tidak ada sosialisai terhadap masyarakat sekitar untuk menjaga kelestarian sungai sehingga sampai kini setiap tahun di musim hujan bandung Selatan selalu dilanda banjir. Setiap tahunpun ketinggian banjir selalu bertambah. Berarti keluarga saya yang ada di bandung selatan selalu menjadi korban banjir.
Sejak kecil saya tidak tahu bagaimana pemerintah memberikan ijin terhadap bangunan pabrik yang berdiri di bandung Selatan. Yang saya tahu di Sepanjang sungai Cisangkuy (anak citarum) berjajar pabrik-pabrik tektil yang tentunya selalu membuang limbah ke sungai.
tentunya bila limbah yang dibuang meracuni sungai, banyak ikan ikan yang naik keatas karena keracunan, masyarakat di sekitar sungai memanfaatkan ikan-ikan yang mabok itu karena sangat mudah ditangkap untuk dimasak (dimakan).
Tapi sekarang sudah tidak mungkin lagi ikan hidup di sungai citarum. kita pun sudah tidak berani bermain di sungai karena selain hitam pekat dan banyak sampah baupun pasti menyengat.
Apakah ada yang baca blog saya?
Apakah ada yang tahu keadaan masa lalu sungai Citarum? (masa kecil di sekitar sungai).
Apakah ada yang tahu keadaan sungai Citarum saat ini?
Apakah ada solusi untuk menyelamatkan Citarum dan Lingkungan sekitar Citarum?
Apakah ada solusi untuk mencegah banjir yang selalu hadir setiap tahun?
Saya hanya bisa menulis disini, tapi tolonglah ajak saya untuk mengembalikan kondisi Citarum ke keadaan yang lebih baik. Memang tidak langsung sekaligus baik tapi setidaknya kalau ada yang mau sukarela (termasuk saya mau ikut) membentuk semacam yayasan peduli Citarum dimana akan ada perjuangan untuk mengembalikan kondisi citarum sesuai fungsinya dan menyelamatkan lingkungan citarum supaya kita semua dapat manfaat dari sungai yang kita cintai.

3 komentar:

Dadang Jm mengatakan...

atolah kang setuju

Dadang Jm mengatakan...

atolah kang setuju

Anonim mengatakan...

Halo Heryrani

Saya tersentuh dengan tulisannya. Kondisi Citarum memang sangat memprihatinkan, bahkan mengenaskan. Di beberapa segmen sungai tersebut sudah merupakan tempat sampah raksasa, karena permukaannya sudah penuh dengan sampah. Airnya pun sudah tidak layak lagi disebut sebagai air sungai, sudah seperti air got seperti yang ditulis Heryani. Bahkan menurut beberapa artikel di internet sungai ini sudah dinilai sebagai 'one of the dirties rivers in the world'.. sangat memprihatinkan.

Padahal sungai ini merupakan sungai terpenting di Jawa Barat, bahkan mungkin salah satu yang terpenting di pulau Jawa, karena merupakan sumber air bagi orang banyak. Dan sebagai sumber daya energi pun sangat penting, karena merupakan sumber energi untuk 3 PLTA, yakni Saguling, Cirata dan Jatiluhur.

Usaha-2 memang sudah banyak dilakukan oleh berbagai pihak khususnya pemerintah, misalnya BPLHD yang membina industri-2 yang membuang limbahnya ke Citarum. Dana pun sudah banyak dikucurkan untuk normalisasi, misalnya dari ADB. Tapi sepertinya semua itu masih sangat kurang dibandingkan dengan laju pencemaran dan kerusakan oleh masyarakat dan industri.

Baik memang kalau dibentuk sebuah Masyarakat Cinta Citarum, dan rasanya sudah ada (seperti Citarum Bergetar - tapi saya belum tahu bagaimana kegiatannya).

Mari kita sama-2 selamatkan Citarum.

Salam,

Teddy
(Cardiff, UK)
t_tedjakusuma@yahoo.com