THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

30 November 2007

DUNIA KITA TH.2100



DUNIA KITA TH.2100

Apakah anda penggemar film fiksi ilmiah?

Tentunya anda akan ingat Film Terminator atau Matrix. Di film tersebut dikisahkan tentang keadaan dunia di masa yang akan datang, dimana kehidupan sudah hampir musnah dan dunia dikuasai oleh robot yang mempunyai kemampuan berfikir seperti manusia. Sedangkan keadaan lingkungan dan alam di dunia ini sudah rusak sehingga tidak memungkinkan lagi untuk dihuni oleh manusia.

Apakah cerita tentang masa depan adalah khayalan belaka? Apakah para pembuat scenario film tersebut tanpa referensi untuk berkhayal tentang masa depan?

Saya ingat Film Startrex yang disiarkan TVRI thn 1970-an, tentang alat komunikasi sejenis handphone dan lawan bicara bisa kila lihat (3G), saat itu kita hanya menganggap mustahil tapi ternyata saat ini siapapun bisa melakukan hal itu asal mampu membeli HP 3G dan juga bayar pulsanya. Ini tentunya khayalan tentang teknologi di masa depan, dan terbukti.

Bagaimana tentang khayalan alam kita di masa depan dengan merujuk ke film matrix?


Ingatkah saat morpheus mengajarkan atau mengingatkan neo tentang keadaan yang sebenarnya, dimana neo merasa berada di thn 1999 sedangkan keadaan dunia sebenarnya thn 2099? Disitu digambarkan keadaan alam kita yang sudah sangat hancur serta mataharipun sudah tidak bisa dinikmati sinarnya. Yang akibatnya kehidupan manusia hampir musnah yang berkuasa adalah robot-robot (ingat ini film).

Apakah dunia kita pada thn2100 atau 93 tahun lagi akan mengalami kehancuran yang sama dengan apa yang digambarkan oleh film tersebut? Kita tentunya tidak tahu atau tidak akan tahu karena kita sudah meninggal. Tetapi bagaimana kita membayangkan keadaan dunia dimasa mendatang dengan kelakuan kita sendiri saat ini. Saat ini kita lagi disibukan dengan istilah pemanasan global, cuaca yang tidak bisa kita prediksi, Salju dan Es di kutub sudah berkurang.

Dan para pemimpin dunia pun sedang sibuk untuk memperbaiki keadaan alam kita yang sudah mulai berubah, masyarakatpun diajak untuk menanam ribuan pohon agar pemanasan global berkurang. Apakah ini bisa memperbaikinya.

Saat saya masih sekolah di SD sekitar tahun 1970-an, Guru mengajarkan kepada kita tentang banjir bandang yang diakibatkan oleh penggundulan hutan. Berarti semua sekolah dasarpun di Indonesia mengajarkan tentang pengrusakan hutan yang mengakibatkan kerugian kepada manusia yang hidup disekitarnya.

Tetapi setelah 30 tahun berlalu, saat ini penggundulan hutan dan pengrusakan hutan makin menjadi jadi. Segelintir orang yang menikmati hasil kekayaan hutan berpesta pora

Sedangkan masyarakat di sekitarnya tertimpa musibah banjir atau bahkan terkena kebakaran hutan yang disengaja. Tentu saja ini bagian dari pengrusakan terhadap alam kita.

Revolusi industri mungkin banyak menguntungkan bagi kita saat ini, tetapi lebih banyak lagi kerugian terhadap alam yang diberikan oleh limbah dari industri tersebut. Lihatlah banyak Industri yang membuang limbah seenaknya tanpa melalui proses. Atau industri tersebut berada persis di pinggir sungai, maka limbahnya akan langsung dibuang ke sungai. Sungai Citarum yang berada di Bandung selatan, Dahulu llebar dan bersih bisa buat mandi dan minum, tetapi Saat ini sudah terlihat dangkal dan sempit, warna airnya hitam pekat, sampah menumpuk dimana mana. sumur yang ada disekitar sungai tersebut tentunya saat ini ikut tercemar, karena air di dalam tanah itu meresap.

Memang untuk minum kita masih bisa membeli air kemasan atau air isi ulang. bagaimana nanti kita akan mencari sumber air lagi kalau semua sudah hancur.

Lihatlah berita terakhir mengenai air bersih di Jakarta utara, air pam sangat sulit, air tanah sudah tercemar dan tentunya sangat tidak layak minum. Bagi keluarga yang mampu bisa beli air kemasan/gallon, tetapi masyarakat miskin minum air tanah yang tercemar dan mengakibatkan banyak yang terkena diare, sedangkan bagi balita yang masih sangat lemah akhirnya meninggal dunia.

Dari catatan diatas dan melihat kerusakan kerusakan saat ini kita dapat membayangkan keadaan dunia 100 thn yang akan datang. Mengerikan dan anak cucu kitalah nanti yang akan merasakan kehancuran dunia yang kita buat.

Bagaimana kita menyikapi. Atau sayapun Cuma bisa komentar melalui tulisan ini tanpa ada aksi?

Tentunya jangan hanya para pemimpin di dunia ini yang mengajak dan memperbaiki kerusakan terhadap alam, tetapi para pengusaha dan para pemodal yang harus memperbaikinya. Jangan hanya mencari keuntungan sesaat tetapi mengakibatkan kehancuran selamanya bagi alam ini.

Mari kita buat kebaikan terhadap alam dengan hal yang kecil.

  1. tanamlah pohon pada lahan kosong di sekitar anda.
  2. bila anda naik mobil kumpulkan dulu sampahnya dalam tas plastik, kalau sudah sampai di tempat istirahat atau di rumah buanglah sampah pada tempatnya, pernah saya melihat penumpang mobil yang bagus dan keren buang sampahnya ke jalan raya, sampah buah durian lagi…..ndeso.
  3. kurangi berpergian jarak dekat menggunakan mobil, jalan kaki atau naik sepeda malah menyehatkan kita.
  4. Kembali ke alam, konsumsilah makanan alami, buah buahan. Kurangi atau berhenti makanan olahan hasil industri. Tentunya kalau makanan hasil industri tidak laku pabriknya akan berhenti. Maunya begitu.
  5. Ajarkan anak tentang pencegahan terhadap kerusakan alam.
  6. Ayo bersihkan sungai. sunghai bukan tempat sampah. lihatlah semua sungai di jakarta.
  7. ………………………….silahkan ditambah. Kami tunggu.

18 November 2007

Ini kisah perjalanan kami pada tahun 1993 ke Eropa.










Tgl.27 September 1993 rombongan kami yang berjumlah 50 orang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta menggunakan pesawat KLM, pesawat transit di Singapura selanjutnya take off dan mengudara selama 20 jam menuju Eropa.

Tiba di bandara Amsterdam perjalanan dilanjutkan kembali dengan menggunakan pesawat jenis Dakota menuju Hamburg. Tibalah rombongan kami di bandara Hamburg, semua personil dapat melewati bagian imigrasi dengan mudah tetapi ternyata teman kami yang ditugasi membawa obat-obatan terhambat, lebih dari 2 jam rombongan kami tertunda sampai akhirnya semua dapat diselesaikan setelah fihak Kedutaan Indonesia dapat menjelaskan kepada fihak imigrasi bahwa obat obatan yang kami bawa adalah untuk kepentingan rombongan dan tidak ada obat yang berbahaya.

Setelah semuanya beres, perjalanan dilanjutkan kembali dengan menggunakan 2 buah bis menuju kota kecil di bagian timur laut Jerman yaitu kota Neustadt (Neustadt in Holstein).

Inilah Jerman, begitulah dalam hati kami. Seumur hidup tidak pernah kami bisa membayangkan perjalanan jauh sampai ke Negara Eropa. Saat itulah bisa kami nikmati dan rasakan kesejukan dan dinginnya udara Eropa.

Kegiatan kami disana tentunya harus menyesuaikan termasuk dalam hal makan. Hari pertama makan siang di ruang makan menjadi heboh dan bingung, karena kebiasaan makan disana kita mau tak mau harus bisa mengikuti selera mereka. Tetapi apabila ada menu Nasi ditaburi sop yang kental dan lengkap dengan cacahan daging dan bumbunya sangat terasa, itulah menu yang sesuai dengan lidah kami.

Hari sabtu dan Minggu adalah hari libur yang kita manfaatkan jalan jalan ke Kota juga kota sekitarnya. Walau dengan bahasa Inggris yang pas pasan dan bahasa jerman yang Cuma hafal 1 s/d 10, kita tidak pernah kesasar di kota kota disana.

Orang jerman juga tidak semua bisa berbahasa inggris, jadi saat kita bertanya tempat stasiun KA (train station), mereka geleng kepala, maka kita menggambar kereta api di selembar kertas akhirnya si orang jerman bilang ohhhh banhof. Barulah kita sadar Stasiun KA itu Banhof. Beli karcis disana sangat praktis, seperti ATM tinggal masukan uang dan kita ketik alamat tujuan, karcis akan keluar dan tercetak tujuan serta uang kembalian pun keluar.

Makanan kesukaan bila kita jalan jalan adalah Hansen (ayam panggang) ½ ekor harganya saat itu 5 DM kira kira 6.000 rupiah.

Oh ya, neustadt itu cuma sebuah kota kecil, banyak sekali gedung tua dan masih terawat, dan masyarakat disana terlihat tertib dan disiplin. Kebersihan tetap terjaga, lalu lintas yang lancar. Bahkan apabila hendak menyeberang jalan, walau jalan sepi tetapi lampu penyeberangan masih merah, mereka tidak mau menyeberang, begitu rombongan kita ada disana dan tidak sabar dengan keadaan seperti itu langsung aja menyeberang, mereka hanya bisa geleng geleng kepala melihat kelakuan kita.

Tujuan lain jalan jalan selama hari libur adalah berburu ke pasar loak (flohmark), disana pasar loak ada di saat saat dan tempat tertentu, kita bisa cari lewat iklan mini di surat kabar kalau mau ke tempat tersebut.

Akhir November 1993 mulailah hujan salju, hingga akhirnya seluruh wilayah tertutup salju.

Setelah 3 bulan, selesailah tugas kami disana pada tgl.23 Desember 1993 kami harus kembali ke Indonesia dengan menggunakan kapal laut. Rute yang kami tempuh adalah Neustadt (Jerman)-Brest (Prancis)-Malaga (Spanyol)-Napoli (Italia)-Port Said (Mesir) melewati terusan Suez-Jeddah(Saudi Arabia) –Djibouti-Mina Rasyut(Oman)-Karachi (Pakistan)-Chocin (India) dan akhirnya Sabang dan pada tgl 4 Maret 1994 tibalah kami di Kota Surabaya tempat keluarga yang kami tinggalkan.

Perjalanan di laut yang paling mengesankan adalah setelah kota Brest (Prancis) badai dan ombak dan gelombang besar setinggi 5 meter menghantam kapal kami, namun semuanya bisa dilalui dengan selamat.

Pengalaman lain yang kami ingat adalah, di kota Napoli. Disana banyak juga penipu yang harus kita waspadai. Saat itu ada teman kami tergiur dengan handycam seharga 100 USD (saat itu 1 USD=2.100 RP), mereka pun membeli handycam plus pemutar videonya. Saat kembali ke kapal dengan gembira mereka membuka bungkusan yang mereka beli, dan ternyata hanyalah sejenis botol aqua yang digabungkan. Apakah hanya mereka yang tertipu, ternyata tidak sudah ada teman lain yang tertipu, tetapi karena malu dia hanya diam saja menunggu teman yang lain tertipu juga. Biar ada teman kali ya.

Kalau di mesir kita tentunya jalan jalan di tempat paling bersejarah yaitu Piramid, di Jeddah(Arab Saudi) kita semua berkesempatan ke Mekkah untuk melaksanakan Umroh bagi yang beragama Muslim.

Itulah kisah perjalanan dan pengalaman kami pada tahun 1993 – 1994, pengalaman yang mungkin tidak dapat kami ulangi. Bisa mengunjungi kota kota di Eropa, tidak semua kota besar, tapi paling tidak kota itu mewakili kondisi kota yang lain yang tentunya tidaklah berbeda dalam suatu Negara.

17 November 2007

LINTASAN MAUT KERETA API

Kecelakaan maut di lintasan KA terjadi lagi di sekitar perlintasan Cipinang yang mengakibatkan tewas dengan sia sia penumpangnya. Begitulan perlintasan KA yang ada di negeri ini sudah ada palang perlintasan dan alarm/sirine berbunyi, mereka tidak sabar menunggu KA lewat yang akibatnya nyawa melayang sia sia.

Pernahkan anda lewat perlintasan KA, bagaimana dengan anda tentu juga tidak sabar untuk segera melewati perlintasan tapi kesabaran haruslah kita utamakan karena janganlah kita juga ikut menjadi korban . PT KA sudah berusaha untuk mengingatkan dengan menambah intruksi suara peringatan melalui speaker di perlintasan tertentu (contoh perlintasan Senen), tapi lihatlah kendaraan yang ada di perlintasan tersebut, terutama sepeda motor, toleh kiri kanan langsung lewat tanpa mereka sadari kecepatan KA tidak bisa kita duga.

Bagaimana dengan perlintasan tanpa palang perlintasan, itupun sama saja bahkan banyak terjadi korban disana. Alasan penyebab kecelakaan dengan mudahnya mengatakan karena tidak ada palang perlintasan. Padahal banyak sekali perlintasan resmi maupun tidak resmi yang tidak ada palang perlintasannya, sedangkan PT KA sangat terbatas kalau harus menempatkan pegawai dan menambah pengaman di setiap perlintasan.

Bagaimana seharusnya kita sebagai pengemudi atau pengguna di jalan? Ingatlah akan istilah Utamakan Keselamatan, bukan utamakan kecepatan. Jadi bila di persimpangan yang ada palang perlintasan bersabarlah apabila alarm berbunyi kita tetap berhenti dan menunggu sampai KA lewat baru kita boleh melintas.

Untuk perlintasan tanpa palang pengamanpun kita harus hati hati, begitu mendekati perlintasan kurangi kecepatan dan berhenti sebelum melewati perlintasan. perhatikan/lihat ke arah kiri dan kanan, apabila aman barulah kita boleh melintas.

Underpass/flypass dibuat untuk mengurangi kecelakaan dan kendaraan bisa melintas dengan aman, tetapi Metromini dan angkot lebih suka ngetem di perlintasan cari penumpang dan tentunya mereka tidak menggunakan underpass/flypas dan melintas di perlintasan KA, lihatlah di Pondok kopi arah bekasi , yang tentunya akan membahayakan mereka sendiri.

Mungkin inilah Indonesia, dulu setelah penjajah meninggalkan negeri ini, mereka mewariskan sikap tidak sabar dan tidak hati hati. selain sifat lainnya yang membuat negeri ini amburadul.

Apakan anda tahu negara di Afrika yang bernama Djibouti? Negara miskin di afrika ini bekas jajahan Perancis dan perlintasan KAnya tidak ada palang perlintasan semua, namun setiap mobil yang akan melintas berhenti dahulu dan melihat kekiri dan kekanan apabila aman baru mereka mau melintas. Kebiasaan pengemudi melintas di perlitasan KA, saya saksikan sendiri ketika saya mampir selama seminggu di Negara tersebut.


Di negeri ini ada alarm/sirine berbunyi (nong neng nong neng nong neng) dan palang perlintasan bergerak turun aja semua pada selonong boy yang akhirnya Duuuuuuuaaaaaaaaaaaaaaaar, dan tewaslah mereka dengan sia sia. Memang palang perlintasan itu bukan rambu lalulintas, tapi kita harus tetap taat dan sabar menunggu kereta lewat.
Mungkin peraturan larangan melintas saat alarm berbunyi di perlintasan perlu dibuat tegas dan polisi ikut membantu, selain itu PT KA pun mengatur perlintasan seefisien mungkin waktu melintasnya KA agar kendaraan yang akan lewat bisa lebih cepat.
Terima Kasih.

06 November 2007

SUNGAI CITARUM KINI







Saya dilahirkan di Bandung selatan pada tahun 1967, tepatnya dekat sungai Citarum Dayeuhkolot. Masa kecil saya sering bermain, berenang di Sungai tersebut. sekitar tahun 70 an, Air sungai mengalir masih bersih. Sungainya masih terlihat lebar dan dalam. Bahkan banyak perahu lalu lalang, kebanyakan perahu tersebut memuat pasir. Pasir diambil dari dasar sungai. Bentuk perahunya lebar di tengah untuk memuat pasir, mereka menyelam untuk mengambil pasir dari dasar sungai dengan alat yang sangat sederhana yaitu bakul (tempat nasi) yang terbuat dari bambu.
Namun cerita diatas kini tinggal kenangan. Apa yang saya lihat kini sudah sangat menyedihkan bahkan mungkin lebih tepat dikatakan sangat menjijikan..........kenapa? Selain sungai menjadi lebih sempit lebih tepat disebut selokan dan dangkal, air yang mengalirpun warnanya hitam pekat sedangkan sampah menumpuk di kiri kanan sungai atau menyangkut di tiang jembatan.
Setelah banjir besar yang melanda bandung selatan sekitar tahun 1986, proyek normalisasi sungai citarum dengan mengeruk bahkan meluruskan jalur sungai yang berkelok.
Tapi setelah proyek selesai, tidak ada sosialisai terhadap masyarakat sekitar untuk menjaga kelestarian sungai sehingga sampai kini setiap tahun di musim hujan bandung Selatan selalu dilanda banjir. Setiap tahunpun ketinggian banjir selalu bertambah. Berarti keluarga saya yang ada di bandung selatan selalu menjadi korban banjir.
Sejak kecil saya tidak tahu bagaimana pemerintah memberikan ijin terhadap bangunan pabrik yang berdiri di bandung Selatan. Yang saya tahu di Sepanjang sungai Cisangkuy (anak citarum) berjajar pabrik-pabrik tektil yang tentunya selalu membuang limbah ke sungai.
tentunya bila limbah yang dibuang meracuni sungai, banyak ikan ikan yang naik keatas karena keracunan, masyarakat di sekitar sungai memanfaatkan ikan-ikan yang mabok itu karena sangat mudah ditangkap untuk dimasak (dimakan).
Tapi sekarang sudah tidak mungkin lagi ikan hidup di sungai citarum. kita pun sudah tidak berani bermain di sungai karena selain hitam pekat dan banyak sampah baupun pasti menyengat.
Apakah ada yang baca blog saya?
Apakah ada yang tahu keadaan masa lalu sungai Citarum? (masa kecil di sekitar sungai).
Apakah ada yang tahu keadaan sungai Citarum saat ini?
Apakah ada solusi untuk menyelamatkan Citarum dan Lingkungan sekitar Citarum?
Apakah ada solusi untuk mencegah banjir yang selalu hadir setiap tahun?
Saya hanya bisa menulis disini, tapi tolonglah ajak saya untuk mengembalikan kondisi Citarum ke keadaan yang lebih baik. Memang tidak langsung sekaligus baik tapi setidaknya kalau ada yang mau sukarela (termasuk saya mau ikut) membentuk semacam yayasan peduli Citarum dimana akan ada perjuangan untuk mengembalikan kondisi citarum sesuai fungsinya dan menyelamatkan lingkungan citarum supaya kita semua dapat manfaat dari sungai yang kita cintai.

02 November 2007

CDMA Fix Wireless Acess (FWA) BIKIN REPOT BAGI YANG MOBILE

Selama ini kita selalu dihantui pembayaran pulsa yang mahal apabila kita menggunakan HP GSM, tapi berdasarkan pengalaman kami di bawah ini mungkin bisa jadi pelajaran bagi kita untuk tidak takut dengan pulsa asal kita bisa kontrol. Karena keinginan untuk lebih irit menjadikan kita lebih repot.
Pada tanggal 16 Oktober 2007 adik saya mengalami kecelakaan tunggal, jatuh dari motor sehingga harus dioperasi dan dirawat di Rumah sakit. Setelah kejadian kecelakaan fihak Rumah sakitd dan Polisi menghubungi seluruh nomor telepon yang ada di HP korban.Sehingga keluarga dari fihak istri dan saudaranyasegera mendatangi korban. Tempat kejadian di sekitar Parung Jam 09.00 karena Rumah Sakit terdekat tidak bisa menangani maka korban dirujuk ke Rumah Sakit Karya Bhakti Bogor. Namun apa yang terjadi dengan masalah komunikasi karena fihak keluarga istri sebagian besar menggunakan HP CDMA dengan operator Flexy, walaupun dengan istilah Combo bisa digunakan di luar kota, dalam keadaan darurat itu HP yang digunakan tidak mungkin sempat untuk didaftarkan ke operator. Sehingga (ada 7 org menggunakan CDMA) tidak ada satupun HP tersebut yg bisa dihubungi oleh kerabat di tempat lain yang ingin mengetahui keadaan korban selanjutnya. Tapi seteleh fihak perawat yang menangani korban mengembalikan Hp milik korban akhirnya komunikasi bisa terlaksana. itupun menggunakan CDMA Seluler dengan operator Fren. Kebetulan Keluarga adik saya banyak menggunakan CDMA.
Saya sendiri mungkin saat ini masih setia dengan GSM dengan operator XL. hanya dengan punya satu nomor GSM saya lebih flexibel pembayaran atau pembelian pulsa cukup dengan satu operator. bergerak kemanapun sinyal masih bisa dijumpai. Bagaimana dengan CDMA, walau bisa digunakan di luar kota setelah daftar ke operator, dalam perjalanan anda akan bingung karena tidak bisa menghubungi siapapun.
bagaimana bila mempunyai 2 Nomor (2 HP/ atau 1 HP 2 on) tentunya bila anda mau irit malah tidak terjadi, karena anda tentunya tetap harus membeli pulsa untuk 2 nomor yang tentunya selalu minta diisi sebelum masa aktif/tenggang habis.
CDMA FIX Wireless masih bisa digunakan menggantikan telepon Kabel yang makin lama makin sulit kalau kita mau pasang di Rumah.
Bagi anda yang membaca tulisan ini apakah ada yang setuju atau tidak? apa solusi terbaik bagi kemajuan CDMA Fix wireless Acess. Atau bagaimana seharusnya mengurangi kebingungan pengguna HP yang mempunyai lebih dari 1 nomor karena ingin lebih irit menghubungi rekan dgn operator yang sama, sedangkan yang dihubungi cukup 1 nomor.